Home / PERDAGANGAN / EKSPOR & IMPOR / Dibukanya Ritel Asing Membuat Pengusaha Lokal Semakin Terjepit

Dibukanya Ritel Asing Membuat Pengusaha Lokal Semakin Terjepit

Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) mengungkapkan dibukanya DNI (Daftar Negatif Investasi) sektor ritel akan membunuh industri di tanah air. Pasalnya, pada saat ini, ritel serta industri lokal belum sanggup untuk bersaing bersama dengan ritel serta produk yang berasal dari luar negeri.

Tutum Rahanta, Wakil Ketua dari Aprindo mengungkapkan jika keadaan Indonesia jauh berbeda dengan Tiongkok dari segi investasi pada sektor ritel bagi asing. Meskipun Tiongkok membuka sektor ritel bagi asing, industri serta ritel lokal telah mempunyai kualitas yang cukup baik, sehingga sanggup untuk bersaing dengan produk luar negeri.

“Jika seperti China, mereka mempersilahkan masuk para investor asing, tetapi pemerintah sangat bagus, industri juga sangat bagus. Kita peraturan sangat lemah, begitu pula industri. Di China, ritel asing produk lokal Cina, saat ini di kita barang juga menjadi barang asing. Saat ini investor asing masuk membawa barang yang mereka miliki sendiri.”ungkap Tutum Rahanta.

Dia menerangkan jika pada saat ini di kelas kabupaten maupun kota, memang masih terdapat banyak sekali ritel lokal. Akan tetapi, di sejumlah kota besar, usaha ritel mulai dikuasai oleh investor asing. Tutum merasa khawatir seandainya ke depannya nanti ritel asing ini juga akan menjamah daerah kabupaten maupun kota.

“Saat ini, di daerah kota atau kabupaten masih lebih besar ritel lokal, jika di kota besar lihat sejumlah mal yang dipenuhi dengan ritel asal luar. Sebab mereka telah dapat membuka toko yang memiliki luas 400 m2 hingga 2000 m2. Ini terdapa izin khusus yang berasal dari Kementrian Perdagangan.”terangnya.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.