Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / KOMODITAS LAINNYA / Impor Kedelai Masih Stabil Hingga Maret

Impor Kedelai Masih Stabil Hingga Maret

Masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih harus mengimpor kedelai. Langkah impor ini agar bisa menutupi kebutuhan industri di Indonesia. Hingga bulan Maret 2018, jumlah impor kedelai masih cukup aman sama seperti tahun sebelumnya. Hingga Maret, Impor kedelai sekitar 400.000 – 450.000 ton.

Sebetulnya impor masih tetap karena kebutuhan yang masih relatif sama. Namun karena kurs rupiah yang anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat kedelai menjadi menyesuaikan harga. Dilihat secara tahunan, jumlah impor kedelai hanya mengalami kenaikan 3%.

Kenaikan impor kedelai karena jumlah kebutuhan juga yang terus mengalami kenaikan, terutama kedelai untuk kebutuhan bahan baku tahu dan tempe. Sebab memang kedelai yang didatangkan dari impor memang di khususkan untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe.

Sekedar informasi, pada tahun 2016 lalu, jumlah impor kedelai sekitar 2.26 juta ton lalu hingga Oktober 2017 jumlah impornya menjadi 2.34 juta ton. Walaupun terlihat hanya mengalami kenaikan sedikit, namun pemerintah berencana untuk melakukan pengurangan jumlah imor kedelai dan kini sudah memasuki masa persiapan, sebab kini produksi kedelai sudah mengalami kenaikan.

Seiring peningkatan produksi, jumlah impor nantinya akan berkurang secara perlahan. Jika produksi dalam negeri sudah bisa memenuhi kebutuhan, perajin tempe dan tahu pasti mengutamakan di dalam negeri.

About Usman Simanjuntak