Home / LOGAM MULIA / Tahun 2018 Permintaan Seng Meningkat

Tahun 2018 Permintaan Seng Meningkat

Logam seng global akan mengalami pelonjakan permintahan di tahun 2018 nanti. Karena dalam permintaan sebelumnya yang hanya ada di kisaran 0,7% kini sudah mampu meningkat sebanyak 2,5%. Dengan adanya peningkatan permintaan tersebut kini kabarnya pasokan pemerintah mengalami difisit 223.000 ton di tahun ini.

Dalam akhir pekan kemarin, harga seng dalam rilisan LME (London Metal Exchange) turun sebesar 39 poin (1,20%) ke posisi US$ 3.219 per ton. Selama tahun 2017 ini pertumbuhannya hanya mampu merangkak sampai 24,96% saja.

Ditahun 2016 kemarin, salah satu bahan yang dipakai sebagai pelapis anti karat ini malahan bisa naik sampai level 57,84% dan sampai akhir tahun bisa ditutup di posisi US$ 2.576 per tonnya.

ILZSG (International Lead and Zinc Study Group) dalam keterangannya ke media menyampaikan kalau terjadinya permintaan yang meningkat di tahun 2018 nanti akan sampai 2,5% YOY (year on year) dai permintaan tahun ini yang hanya sebesar 0,7% YOY. Permintaan tertinggi datang dari kawasan Eropa, China dan Amerika Serikat.

“Angka konsunsi seng di tahun 2018 mendatang akan mencapai 14,28 ton sedangkan di tahun ini saja hanya sebesar 13,93 juta ton.” rilis ILZSG ke media di akhir pekan ini.

Amerika Serikat saja dalam tahun ini sudah mengajukan permintaan sebesar 12,2% dan akan meningkat 2% di tahun 2018 nanti. Terpuruknya AS didalam produksi seng membuat mereka menaikkan angka permintaan di tahun depan.

Sedangkan di kawasan Eropa permintaan sebesar 1,4% yoy, dan di kawasan Cina meningkat 3% usai mereka ingin menambah stok kebutuhan galvanisasi baja yang diproduksi mereka ditahun depan.

Dalam laporan Bank Dunia, harga seng juga akan mengalami peningkatan 38,75% yoy yakni sebesar US$ 3.00/ton usai ditahun ini saja harganya sudah menginjak US$ 2.900 per tonnya.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.