Home / LOGAM MULIA / Harga Logam Alumunium Diprediksi Akan Tidak Stabil

Harga Logam Alumunium Diprediksi Akan Tidak Stabil

Meningkatnya produksi logam alumunium yang ada di Cina selama September menuju level teratas di 15 bulan terakhir memberikan ancaman reli harga pada tahun 2016 ini berbalik. Pada akhir perdagangan Selasa, 18 Oktober 2016, harga alumunium yang terdapat di LME mengalami penurunan 1,11% atau setara 18,5 poin jadi US$ 1.642 / ton. Angka tersebut memperlihatkan sepanjang tahun harga telah mengalami kenaikan 19,67%.

Cina yang memberikan kurang lebih 50% pasokan alumunium yang ada di pasar global meningkatkan level pada produksi. Per September 2016, suplai alumunium baru meningkat sebesar 1,2% secara yoy (tahunan) ke 2,75 ton serta adalah meningkatnya bulanan ke-3 secara beruntun.

Dari data IAI (International Alumunium Institute), volume itu adalah angka tertinggi sejak Juni 2015. Meningkatnya produksi tersebut lantaran aktifnya lagi sejumlah smelter yang telah ditutup pada tahun lalu.

Paul Adkins selaku managing director of aluminum consultancy AZ Cina Ltd. berkata jika pulihnya operasi smelter terlalu tergesa-gesa. Sampai akhir 2016, diperkirakan akan ada sekitar 2 juta ton suplai yang baru yang tidak mampu diserap oleh pasar-pasar dunia nantinya.

“Itu akan membuat banyak tekanan pada harga di Bulan November hingga Desember serta selanjutnya.”ungkap Paul Adkins menyikapi adanya kemungkinan rally harga alumunium setelah ini, seperti yang telah dikutip oleh Bloomberg, Rabu, 19 Oktober 2016.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.