Home / LOGAM MULIA / Baru Bara Kembali Melemah
A Caterpillar Inc. D10R Crawler Tractor bulldozer moves coal at an Alpha Natural Resources Inc. coal preparation plant in Logan County near Yolyn, West Virginia, U.S., on Wednesday, Aug. 5, 2015. Alpha Natural Resources Inc. filed for bankruptcy in Virginia last week, becoming the latest victim of the coal industry’s worst downturn in decades. Photographer: Luke Sharrett/Bloomberg

Baru Bara Kembali Melemah

Ini kali kedua sejak awal pekan perdagangan dibuka, harga batu bara masih sangat sulit ke dalam posisi awalnya. Rabu (8/11) harga batu bara kembali mengalami penurunan. Di bursa Rotterdam menujukkan jika posisi batu bara ada di harga US$91,20/metrik ton. Sehingga dibandingkan sehari sebelumnya melemah 0,60% (0,55 poin).

Untuk harga kontrak Januari 2018, dalam update terakir Selasa sudah turun 0,49% (0,45 poin) di posisi 91,75. Sedangkan di kabar lain minyak mentah juga melemah seiring kenaikan tajam dari pasokan minyak AS. Meski adanya penutupan platform yang ada di Teluk Meksiko sempat menaikkan harganya beberapa waktu lalu.

Sedang harga minyak WTI yang ditargetkan untuk memasok kiriman Desember 2017 juga mengalami pelemahan 0,7% (0,39 poin) ke posisi US$56,81/barel. Usai mengalami kenaikan ke posisi tertingginya di intraday US$57,92/barel beberapa waktu lalu.

Minyak Brent yang ditargetkan mengisi kiriman Januari 2018 juga turun 0,20 poin ke posisi US$63,49 dalam unggahan bursa ICE Future Europe di London.

Dalam rilisan Bloomberg, memang beberapa platform yang ada di Teluk Meksiko memutuskan menghentikan pasokan usai Royal Dutch Shell Plc juga menutup platform Enchilada-Salsa sebagai dampak kebakaran. Pasokan saat itu sebesar 81.000 barel setiap harinya juga ditolak dan diberhentikan.

Meskipun penutupan tersebut membuat pasokan semakin menurun, dalam laporan AS stok minyak mentah dikawasan AS mampu mengalami peningkatan di minggu lalu. Ini merupakan rekor tertinggi penyusutan dan output dari AS selama ini.

Dalam rilisan Energy Informasi Administration, pekan lalu minyak mentah kembali menguat sebesar 457,1 barel dan persediaan di Oklahoma mampu naik sebesar 720.000 barel sejak Mei lalu. OPEC sendiri juga berjanji jika kedepan output shale AS dipastikan akan semakin tumbuh seiring belum stabilnya pasokan minyak sampai saat ini.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.