Home / Uncategorized / Pengamat : Indonesia Harus Perangi Google Seperti Inggris

Pengamat : Indonesia Harus Perangi Google Seperti Inggris

Pengamat Perpajakan yang berasal dari DDTC (Danny Darussalam Tax Center) berharap Indonesia dapat belajar dari pengalaman Inggris yang meminta bayaran pajak dari Google secara terbuka melaksanakan praktik penghindaran terhadap pajak dengan memakai skema irish dutch sandwich. Agresivitas dari Google wajib diperangi dengan memakai kebijakan pajak yang lebih agresif guna membuat rasa keadilan.

“Google telah melakukan tindakan penghindaran terhadap pajak, membayar pajak kecil meskipun mereka memperoleh untung yang sangat besar. Ini jelas tidak adil, jadi wajib untuk kita lawan.”tutur Danny.

Pemerintah Indonesia, Danny memberikan saran untuk mengikuti cara Inggris yang berhasil menarik pajak pada Google. Inggris sukses membuat Google menyerah dengan kebijakan pajak baru yang mereka terapkan bukan tertuju pada PPh (Pajak Penghasilan).

Strategi tersebut wajib dicontoh oleh Indonesia dengan harapan sanggup mengubah struktur bisnis dari perusahaan OTT (Over The Top) pada negara yang sumber penghasilan jadi BUT (Bentuk Usaha Tetap). Pada saat ini, pemerintah diharapkan terus melakukan pengejaran pajak Google seperti dalam peraturan tarif yang ada.

“Jika tarif PPh di sini sekitar 25%, ya pajak yang harus dibayarkan oleh Google yang senilai itu. Jangan hanya komisi 8% saja serta jangan sampai melakukan bisnis di Indonesia bayarnya lebih kecil supaya muncul keadilan untuk para pebisnis.”ungkap Danny Darussalam, Jumat, 14 Oktober 2016 di Malang.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.