Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / KOMODITAS LAINNYA / Turunnya Komoditas Hortikulutra Membuat Inflasi Di Jakarta Kecil

Turunnya Komoditas Hortikulutra Membuat Inflasi Di Jakarta Kecil

Pencapaian inflasi Jakarta selama tahun 2016 berada pada level 2,37% (yoy) lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini karena terkendalinya inflasi inti serta volitale food, yang ada ditengah-tengah peningkatan inflasi administered prices sejalan dengan pola musiman di akhir tahun 2016. Terkendalinya inflasi tahun 2016 didukung adanya inflasi beberapa kelompok inti yang mengalami pergerakan cukup stabil sejak awal 2016 lalu.

Emas perhiasan, mengalami deflasi yang tergolong besar yakni 5,72% (mtm), seiring dengan harga emas Internasional yang mengalami penurunan sejak Bulan Oktober 2016 lalu, kembali menjadi salah satu penyumbang utama deflasi pada kelompok sandang senilai 0,90% (mtm). Tidak hanya itu, deflasi pada kelompok pendidikan, olahraga serta rekreasi senilai 0,06% (mtm) serta deflasi pada kelompok kesehatan senilai 0,06% (mtm) ikut mejadi faktor terkendalinya inflasi utama.

Tingkat dari permintaan masyarakat yang juga masih cukup terbatas, didukung dengan ekspektasi harga masyarakat yang tetap terjaga, dan nilai tukar yang terus dapat dikendalikan, adalah faktor lain yang ikut memberikan pengaruh pencapaian inflasi inti yang cukup stabil itu. Di waktu yang bersamaan, inflasi dari volatile food juga dapat bergerak dengan terkendali.

Terjaganya inflasi dari volatile food terutama dikarenakan oleh menurunnya beberapa harga komoditas hortikulutra serta kian stabilnya harga dari beras. Harga bawah merah serta cabai terpantau mengalami deflasi, 10,15% (mtm) & 9,84% (mtm) usai di bulan lalu mengalami peningkatan yang cukup besar.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.