Departemen Perdagangan AS (Amerika Serikat) memberitahukan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di kuartal IV tahun 2016, tumbuh mengalami pelambatan dari yang telah diharapkan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2016 hanya menyentuh angka 1,9%.
Seperti yang telah dilansir CNBC, Jumat, 27 Januari 2017, secara umum pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat di tahun 2016 atau masa akhir pemerintahan dari Barrack Obama, hanya sanggup tumbuh 1,6% menjadi laju pertumbuhan paling lemah setelah 2011. Hal tersebut jauh menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2015 lalu selevel 2,5%.
Buruknya kinerja dari Obama telah tampak dari ekspor Amerika Serikat di kuartal IV tahun 2016, dimana hanya mengalami pertumbuhan 4,3% adalah yang terburuk setelah tahun 2015.
Meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup buruk, akan tetapi di tahun 2017, ekonomi dari AS dinilai mempunyai prospek yang cukup cerah. Kebijakan dari Presiden Donald Trump untuk bisa meningkatkan belanja infrastruktur, melakukan deregulasi beberap sektor, penyediaan lapangan kerja, peningkatan belanja konsumen, pemotongan pajak perusahaan serta peningkatan pasar dari tenaga kerja.
Konsumen, para pebisnis dan investor saat ini tengah menunggu implementasi serta janji ekonomi dari Donald Trump. Kepercayaan dari konsumen serta bisnis pun sudah meningkat. Sedangkan pasar saham Amerika Serikat mengalami reli menuju rekor paling tinggi. Sebuah ekonomi yang jauh lebih kuat disinyalir akan membuat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve akan mengalami peningkatan suku bunga sebagak 3x selama tahun 2017 ini.