Kementerian Perdagangan membidik pertumbuhan ekspor nonmigas pada 2014 sebesar 4% dari 2013 yang tercatat sekitar US$146,9 miliar. Membaiknya situasi perekonomian global diharapkan mampu mendongkrak kinerja ekspor Indonesia.
“Kalau sekarang sekitar US$147 miliar, targetnya sekitar US$153 miliar-US$154 miliar,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Jumat (3/1). Selain meningkatkan ekspor di negara-negara tradisional, Kemendag juga akan memperluas penetrasi ekspor di negara-negara nontradisional seperti kawasan Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Beberapa sektor yang akan didorong di antaranya otomotif, tekstil, dan alas kaki. Kontribusi ekspor nonmigas terbesar masih didominasi komoditas batu bara, kelapa sawit, dan karet. “Pada 2013, tekstil (ekspor) meningkat sekitar 3%. Ini akan berlanjut,” tuturnya.
Saat ini, pangsa pasar di negara-negara nontradisional masih di bawah 20% dari total ekspor. Lima negara tujuan ekspor terbesar yakni China, Jepang, Amerika Serikat, India, dan Singapura punya pangsa pasar sekitar 50%. Karenanya, Kemendag terus menambah produk-produk baru dalam kegiatan ekspor.
“Diversifikasi produk ekspor juga cukup tinggi. Banyak produk ekspor bertambah jenisnya,” tutur Nuz. (Anshar Dwi Wibowo)