Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam terpantau bergerak retreat setelah selama 2 sesi mengalami peningkatan. Harga batubara masih bergerak dalam trend bearish yang kuat di awal pekan dan sempat menyambangi posisi paling rendah dalam lebih dari satu dekade belakangan. Kembali melempemnya harga minyak mentah membuat tekanan kembali terjadi di pasar batubara berjangka.
Harga batubara anjlok tajam akibat tekanan berbagai sentiment negatif. Anjloknya harga komoditas ini berlangsung untuk jangka panjang dan disebabkan oleh lesunya pembelian akibat kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi Tiongkok. Khusus perdagangan malam tadi tekanan jual pada harga batubara juga turut dipicu oleh pelemahan harga minyak mentah. Harga minyak mentah mengalami penurunan sehingga menimbulkan penurunan di pasar energi.
Harga batubara sendiri diprediksi masih berpotensi mengalami tekanan hingga tutup tahun. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton. Data yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Tiongkok pada bulan September ini juga mengakibatkan harga komoditas global mengalami tekanan jual yang kuat, termasuk di pasar batubara berjangka.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan November berada di posisi 51,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan yang signifikan sebesar 0,50 dollar atau setara dengan 0,95 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak bulan November hari ini diperdagangkan pada posisi 49,05 dollar per ton. Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan November 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 38,25 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 51,00 dollar dan support kedua di level 50,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 52,00 dollar dan 52,50 dollar.
Tagged with: harga minyak mentah dunia turun harga minyak turun minyak brent turun turunnya harga minyak