Di perdagangan hari ini, emas masih saja di level terendahnya meskipun menguat tipis karena hanya ada di level $1300/troy ounce. Hal ini dipengaruhi aksi enggannya membeli usai adanya keresahan akan adanya rencana naiknya suku bunga The Fed dan masih dalam taraf membaiknya fundamental ekonomi yang ada di AS.
Pihak New York Mercantile Exchange merilis jika harga emas untuk kontrak Februari hari ini hanya menguat $0,60 (0,08%) di posisi $1286,80/troy ounce. Sementara itu harga perak untuk kontrak Maret juga menguat sebsar 0,08% ($0,01) ke posisi %16,58/troy onunce.
Kenaikan tipis harga emas disebabkan banyaknya aksi beli kembali selepas sehari sebelumnya memang mengalami penurunan karena banyak pihak mengetahui jika suku bunga The Fed dalam posisi naik. Sejauh ini memang suku bunga The Fed sangat berdampak ke tertekannya harga emas dunia.
Joreme Powell selaku analis, memang pernah mengutarakan jika perkembangan suku bunga The Fed saat ini sudah mendekati angka 3% dan kisaran ini memang sangat jauh dari perkiraan semula.
Sedangkan Janet Yellen saat Kongres mengatakan jika dibeberapa pekan kedepan suku bunga ini dilaporkan akan masih dalam relynya, sebagai antisipasi ekonomi AS yang tengah memanas.
Powell dan Yellen juga menegaskan kalau mereka sama sekali tak gentar dengan kenaikan suku bunga The Fed, karena inflasi pastinya juga akan ikutan naik. Meskipun dampaknya adalah defisit di perdagangan AS.
Didalam antisipasi memanasnya perekonomian AS memang langkah paling cepat didalam menyetabilkan perekonomian disana adalah menaikkan suku bunga The Fed. Karena selama Desember ini dipastikan suku bunga The Fed akan terus merangkak naik lagi. Namun soal lipatan kenaikan di tahun depan belum bisa diputuskan saat ini.