Pemerintah berniat menggenjot ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya ke Turki. Rencana ini mengemuka dalam pertemuan antara pengusaha sawit lokal dengan pengusaha sawit dan duta besar Turki untuk Indonesia di Kementerian Pertanian.
“Kami mengharapkan Turki bisa menjadi tujuan pasar CPO. Pihak kita akan membuka kantor perwakilan di Turki untuk ekspansi pasar dan kita bisa segera merealisasikan ini,” ujar Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementan Yusni Emilia Harahap di Jakarta, Rabu (19/2).
Meski begitu, Emilia belum bisa mengungkapkan besaran target yang dipatok sebab masih harus melalui pembahasan dengan Kementerian Perdagangan. Yang pasti, ada potensi menarik karena Turki bisa menjadi penghubung untuk memasarkan produk CPO ke negara sekitar.
“Yang jelas kami naikkan. Apalagi ternyata tidak melulu mereka sebagai konsumen akhir. Ini menarik. Justru mereka bisa membuka akses pasar kita ke negara-negara lain,” katanya.
Untuk itu, pihaknya akan fokus melakukan pengkajian agar upaya peningkatan ekspor sawit bisa direalisasikan secepatnya. Poin ini akan dibawa dalam lawatan delegasi Indonesia ke Turki yang dipimpin Menteri Pertanian Suswono pada Mei mendatang. Dia juga berharap pengusaha sawit lokal bisa menangkap peluang ini sebab prasyarat ekspor sawit ke Turki tidak sesulit ke Uni Eropa.