Informasi Komoditi Memberikan informasi seputar harga komoditas, ekspor impor
Selama 2013, industri pengolahan memberikan kontribusi tertinggi terhadap penerimaan pajak di wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jateng I.
Kepala Bidang P2 Humas Kanwil Ditjen Pajak Jateng I, Dwi Joko Kristanto mengatakan, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 33,01%, dari realisasi penerimaan sampai dengan 11 Desember 2013 sebesar Rp 11,1 triliun.
“Pemberi kontribusi terbesar kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 21,9%; disusul jasa keuangan dan asuransi 11,81%; administrasi pemerintahan 8,88%; dan sektor konstruksi 6,17%,” katanya, Rabu (18/12).
Menurutnya, penerimaan dari sektor industri pengolahan tumbuh 37,45%; perdagangan besar dan eceran22,15%; jasa keuangan dan asuransi tumbuh 5,33%; administrasi pemerintahan tumbuh 5,1%; dan sektor konstruksi tumbuh 20,95%.
“Total kontribusi dari lima sektor tersebut mencapai 81,78%. Sementara kontribusi di luar lima sektor tersebut hanya sebesar 18,22%,” tuturnya.
Penerimaan pajak yang masih rendah salah satunya dari sektor properti, jauh di bawah potensinya yang besar. Selain itu, penerimaan pajak dari industri rokok juga mengalami penurunan sejak 2012. Sampai saat ini, DJP Jateng I masih mempelajari apakah penurunan terjadi karena dinamika usaha atau ada faktor lain.
