Home / Uncategorized / Komoditas Indonesia Yang Diprediksi Akan Menguat Pada 2016

Komoditas Indonesia Yang Diprediksi Akan Menguat Pada 2016

Pada bulan Februari lalu, nilai ekspor indonesia mengalami kenaikan 7,8% secara bulanan sejumlah US$11,3 miliar. Hal tersebut karena adanya peningkatan didorong kenaikan harga komoditas. Kenaikan harga komoditas ikut membantu dalam kinerja eskpor indonesia pada bulan Ferbruari lalu. Peningkatan tersebut juga di dorong oleh upaya pemerintah untuk mengeluarkan stimulus seperti keringanan pajak, pembiayaan, dan pembangunan infrastruktur ekspor lainnya melalui paket kebijakan ekonomi. Komoditas utama indonesia yang diprediksi akan mengalami penguatam harga adalah minyak sawit, batu bara, kopi dan juga kakao. Kenaikan CPO ditopang oleh tingginya permintaan dari negara-negara Timur Tengah dan Amerika Serikat. Begitu pula untuk batu bara, penyerapan pasar terus bertumbuh di kawasan Asia seperti Korea Selatan dan Filipina untuk energi pembangkit listrik.

Cuaca kering akibat el nino dapat mengerek harga kopi dunia. Apalagi permintaan dari negara-negara Eropa seperti Italia bakal meningkat. Selain itu, sebagai produsen kakao kedua terbesar di dunia setelah Pantai Gading, Indonesia akan diuntungkan dengan meningkatnya harga komoditas tersebut. Oleh sebab itu banyak yang memprediksi bahwa nilai ekpor indonesia akan mengalami penguatan pada 2016. Namun hal itu bergantung dengan perekonomian secara global. penguatan minyak akibat rencana pembekuan produksi oleh sejumlah produsen utama turut mengerek harga komoditas lainnya bulan lalu. Alhasil, nilai ekspor Indonesia mendapatkan efek positif.

Kinerja ekspor tentunya juga akan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Baru-baru ini, Asian Development Bank (ADB) menyampaikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh 5,3% pada 2016, dari 4,79% pada tahun sebelumnya. Dari sisi eskternal, China kembali menurunkan giro wajib minimum (GWM) sebesar 0,5% ke 17%. Langkah ini dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas yuan dan memacu kredit. Bank Sentral China (People Bank of China/PBOC) juga memprediksi PDB Negeri Panda pada 2016 berkisar 6,5%-7%. Geliat investasi di dalam negeri tentunya mendongkrak permintaan impor, termasuk dari Indonesia.

About Usman Simanjuntak