Home / PERDAGANGAN / Konflik di Pantai Gading Belum Bisa Mengangkat Harga Kakao

Konflik di Pantai Gading Belum Bisa Mengangkat Harga Kakao

Konflik yang terjadi di Pantai Gading pada pertengahan Bulan Mei 2017 sempat memberikan sedikit harapan agar bisa mengangkat harga kakao dipasar dunia. Terhitung sejak akhir 2016 lalu harga kakao dunia merosot dikisaran US$ 1.800- US$ 2000 per ton. Sebelumnya harga kakao berada dikisaran diatas US$ 3.000 per ton. Namun sejak akhri tahun hingga saat ini, harga kakao masih berada di harga terendah karena minimnya dukungan untuk mengangkat harga kakao.

Ketua Umum Asosiasi kakao Indonesia (Askindo) Zulhelfi Sikumbang mengatakan, konflik yang terjadi diPantai Gading sempat memberikan angin segar dan mengangkat harga kakao dunia sekitar 3% di kisaran harga US$ 2.000 per ton, namun harga kakao kembali normal di kisaran US$ 1.800 – US$ 1.900 per ton. Hal tersebut karena konflik yang terjadi di Pantai Gading Tidak meluas dan semakin menekan harga kakao dunia. Kami juga perkirakan kalau harga kakao masih belum bisa naik hingga akhir tahun ini.”ucapnya”

Ia juga menambahkan, penyebab merosotnya harga kakao karena melimpahnya pasokan kakao di Pantai Gading, saat ini negera tersebut menguasai lebih dari 30% pangsa pasar kakao dunia dengan produksi yang mencapai 2 juta ton pertahun. Bandingkan dengan produksi kakao dunia yang hampir mencapai 4,5 juta ton per tahun. “jelasnya”

Sementara itu, produksi kakao dalam negeri hanya sekitar 340.000 ton atau sekitar 9% dari total produksi dunia. Selama beberaepa tahun terakhir, produksi kakao Pantai Gading naik rata rata 5% per tahun atau sekitar 75.000 ton per tahun. Sebab di negara itu mata pencaharian utama hanyalah kakao dan komoditas lainnya sulit untuk berkembang

 

About Usman Simanjuntak