Sepanjang tahun 2016 permintaan semen di pasar mengalami kelesuan hal ini berimbas kepada produsen semen yang mengalami kesulitan untuk mengangkat pertumbuhan penjualan diatas pertumbuhan pasar. penjualan semen dari beberapa perusahaan mengalami penurunan sepanjang tahun ini. hal ini cukup memberikan tekanan bagi perusahan perusahaan produsen Semen. PT Semen Indonesia (Persero) menyatakan bahwa lesu nya permintaan semen di pasar mempengaruhi kinerja produsen semen dalam negeri sehingga hal ini pun tidak bisa dihindari.
Perusahaan juga mengalami penurunan penjualan pada tahun 2016. Banyak faktor yang mempengaruhi kelesuan semen dipasaran salah satunya adalah sudah banyak bermunculan para pemain baru sehingga ini cukup memberikan tekanan bagi produsen semen yang lama.
Walau bagaimanapun pasar memiliki peranan bagi industri semen dalam negeri. Jika mereka tidak membutuhkan, diberikan potongan harga punb tetap tidak akan membeli. Sehingga kondisi ini yang menyulitkan bagi produsen semen ditambah sepanjang tahun 2016 banyak pemain baru yang bermunculan. Group semen Indonesia masih akan tetap menjaga kinerja perusahaan walaupun kondisi pasar sedang lesu dan akan melakukan perluasan pasar ekspor untuk bisa membantu meningkatkan penjualan perusahaan. Semen Indonesia juga berupaya tetap kompetitif dengan semakin memperkokoh rantai pasok perusahaan dari hulu hingga hilir melalui cara penurunan biaya energi dan meningkatkan kinerja industri pracetak.
Selain itu PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Menyatakan bahwa adanya penurunan permintaan yang signifikan di daerah Jawa Bagian Barat membuat penjualan semen perusahaan mengalami kesulitan untuk tumbuh tinggi dari pertumbuhan pasar. sebab perusahaan memiliki market di Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Dan mengalami penurunan hingga dua digit. Selain itu perusahaan berharap untuk tahun 2017 bisa mengalami kenaikan penjualan semen 4% hingga 5%. Sebab selama kurun waktu 3 tahun terakhir pertumbuhan penjualan semen perusahaan tidak bisa tumbuh lebih dari 4%.
Pada bulan November lalu, jumlah penjualan semen mengalami penurunan yang tajam sehingga mengakibatkan penjualan semen tahunan mengalami tekanan dan meleset dari target 5% yang sudah ditentukan oleh asosiasi Semen Indonesia. sepanjang Januari hingga November Penjualan Semen hanya mampu tumbuh 0,3% menjadi 56,5 juta ton.