Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / KOMODITAS LAINNYA / Berikut Harga Komoditas Setelah Tertahan The Fed

Berikut Harga Komoditas Setelah Tertahan The Fed

Pengaruh Keputusan The Fed terhadap Harga Komoditas

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga pada pertemuan terbaru telah memberikan dampak yang beragam terhadap harga komoditas. Emas bergerak variatif, sementara batu bara dan CPO ditutup menguat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Komoditas

Komoditas Faktor Pendorong Penguatan Harga
CPO – Permintaan yang kuat dari India (meningkat 41% menjadi 682.000 ton pada April 2024)
– Harga minyak sawit yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya
Batu Bara – Peningkatan produksi batu bara di India (mencapai 78,69 juta ton metrik ton pada April 2024)
– Peningkatan pengiriman batu bara India (mencapai 85,10 metrik ton pada April 2024)
– Permintaan batu bara yang kuat dari negara-negara Asia (seperti China dan India)
Emas – Perkembangan ekonomi global
– Kebijakan moneter negara-negara lain
– Permintaan dari sektor industri

Harga Emas Variatif

Harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,02% ke level US$2.303,41 per troy ounce pada pukul 06.48 WIB. Sementara, harga emas Comex kontrak Juni 2024 menguat 0,13% ke level US$2.312,70 per troy ounce pada pukul 6.37 WIB.

Pergerakan harga emas yang variatif ini menunjukkan bahwa pasar masih mencerna keputusan The Fed dan belum ada arah yang jelas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga emas ke depan antara lain:

  • Perkembangan ekonomi global: Jika ekonomi global membaik, permintaan emas sebagai safe haven dapat menurun dan harga emas dapat turun.
  • Kebijakan moneter negara-negara lain: Jika negara-negara lain mengikuti langkah The Fed dan menahan suku bunga, harga emas dapat tertekan.
  • Permintaan dari sektor industri: Permintaan emas dari sektor industri, seperti perhiasan dan elektronik, dapat mempengaruhi harga emas.

Harga Batu Bara Menguat

Harga batu bara kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle ditutup menguat 0,51% pada level US$147,75 per metrik ton pada perdagangan Kamis (2/5/2024). Kemudian, batu bara kontrak Juli 2024 juga menguat 0,10% ke US$147,75 per metrik ton.

Penguatan harga batu bara ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Peningkatan produksi batu bara di India: Kementerian Pertambangan India mengatakan produksi batu bara pada April 2024 mencapai 78,69 juta ton metrik ton, meningkat 7,41% dari tahun sebelumnya.
  • Peningkatan pengiriman batu bara India: Pengiriman batu bara India pada bulan lalu juga mencapai 85,10 metrik ton, meningkat 6,07% dari 80,23 metrik ton pada April 2023.
  • Permintaan batu bara yang kuat dari negara-negara Asia: Permintaan batu bara dari negara-negara Asia, seperti China dan India, masih kuat.

Harga CPO Menguat

Harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada perdagangan Kamis (3/5) kontrak Juli 2024 menguat 26 poin ke 3.844 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Kontrak Juni 2024 juga ditutup menguat 27 poin menjadi 3.874 ringgit per ton.

Penguatan harga CPO ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Permintaan yang kuat dari India: Permintaan CPO dari India meningkat 41% menjadi sekitar 682.000 ton pada April 2024, level tertinggi dalam tiga bulan.
  • Harga minyak sawit yang lebih rendah: Harga minyak sawit yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya membuat CPO menjadi lebih menarik bagi pembeli.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga telah memberikan dampak yang beragam terhadap harga komoditas. Emas bergerak variatif, sementara batu bara dan CPO ditutup menguat. Perkembangan ekonomi global, kebijakan moneter negara-negara lain, dan permintaan dari sektor industri akan mempengaruhi harga emas ke depan. Peningkatan produksi dan pengiriman batu bara di India, serta permintaan yang kuat dari negara-negara Asia, mendorong penguatan harga batu bara. Permintaan yang kuat dari India dan harga minyak sawit yang lebih rendah menjadi faktor penguat harga CPO.
[Sumber]

About Muhammad Hafizh Husain