Informasi Komoditi Memberikan informasi seputar harga komoditas, ekspor impor
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia menyebutkan pada tahun ini volume ekspor kopi alami penurunan dari 540. 000 ton pada tahun 2016 jadi 350. 000 ton pada tahun 2017.
“Penurunannya kian lebih 40 %, keadaan ini adalah dampak dari musim Elnino yang berlangsung pada tahun 2015, ” kata Ketua AEKI Jawa Tengah Mulyono Susilo di Semarang, Rabu. Dia memperkirakan volume ekspor bakal kembali normal tahun 2018 dengan catatan cuaca pada tahun ini mensupport.
“Kalau lihat cuaca akhir tahun lalu hingga sekarang ini secara volume tak merubah namun jadi permasalahan untuk mutu dari kopi, ” tuturnya.
Dia menyampaikan semestinya di bulan April-Mei telah mendekati saat panen. Walau sekian bila cuaca berlanjut jadi sistem pengeringan bakal terhalang. Dampaknya yaitu product kopi jadi kurang bagus, kandungan air tinggi, serta tumbuh jamur.
“Kondisi ini selanjutnya beresiko pada penurunan produksi. Keadaan ini berlangsung di nyaris semua daerah yang mengahasilkan kopi salah satunya Jawa Tengah, ” tuturnya.
Mulyono menyampaikan untuk produksi kopi Jawa Tengah tahun lalu alami penurunan bila dibanding dengan tahun sebelumnya. Data dari AEKI tunjukkan bila pada tahun 2015 produksi kopi di Jawa Tengah meraih 24. 000 ton, sedang tahun 2016 turun jadi 12. 000-14. 000 ton.
Walau sekian, pihaknya memperkirakan pada tahun ini volume produksi bisa lebih baik di angka 20. 000-21. 000 ton. Optimisme itu mengingat cuaca pada tahun ini tambah baik dibanding tahun lalu.
