Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / KOMODITAS LAINNYA / Harga Komoditas Hari Ini (29/04/2024), Banyak yang Melemah Sepekan Ini

Harga Komoditas Hari Ini (29/04/2024), Banyak yang Melemah Sepekan Ini

Harga komoditas merupakan salah satu indikator penting dalam aktivitas perdagangan global. Pada tanggal 29 April 2024, terjadi penurunan harga pada beberapa komoditas utama, termasuk emas, batu bara, dan crude palm oil (CPO). Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan perkembangan situasi di pasar internasional.

Komoditas yang Penurunan Harga

Salah satu komoditas yang mengalami penurunan harga adalah batu bara. Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle ditutup melemah 0,92% menjadi US$134,50 per metrik ton pada perdagangan Jumat (26/4/2024). Selama seminggu terakhir, harga batu bara ini telah melemah sebesar 5,11%. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan daya tarik pembeli akhir dan para pedagang, baik di pasar domestik maupun pasar impor. Para peserta pasar asal China tampak enggan menerima batu bara kokas dengan harga tinggi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun impor. Selain itu, moderasi harga batu bara dan volume produksi batu bara Indonesia juga menjadi faktor penurunan harga. Realisasi penerimaan SDA nonmigas tercatat sebesar Rp27,8 triliun, mengalami kontraksi sebesar 36,7% secara tahunan. Penurunan harga batu bara ini memberikan dampak negatif terhadap penerimaan SDA di PNBP.

Selain batu bara, harga emas juga mengalami penurunan dalam sepekan ini. Harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,24% menjadi US$2.337,96 per troy ounce pada perdagangan Jumat (26/4/2024). Meskipun ditutup menguat, harga emas melemah sebesar 2,24% dalam sepekan. Penurunan ini juga dipengaruhi oleh meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang menyebabkan penurunan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas. Selain itu, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) baru-baru ini juga mempengaruhi tren harga emas. Investor diharapkan untuk bersiap menghadapi kemungkinan penurunan harga emas karena lingkungan pasar yang mendukung aset-aset berisiko dan kekuatan dolar yang lebih tinggi. Dalam jangka pendek, prospek emas masih cenderung bearish.

Harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO juga mengalami penurunan dalam sepekan ini. Pada perdagangan Jumat (26/4/2024), kontrak Juli 2024 untuk CPO berjangka menguat 22 poin menjadi 3.906 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Namun, secara keseluruhan, harga CPO ini melemah sekitar 0,76% dalam sepekan. Penurunan harga ini diprediksi akan berlanjut karena produksi minyak sawit diperkirakan akan meningkat. Pasar mengantisipasi peningkatan produksi minyak sawit yang sejalan dengan pola musiman pasar. Dalam beberapa perkiraan, harga CPO akan bergerak dalam kisaran antara 3.770 hingga 4.100 ringgit per metrik ton.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Komoditas

Faktor Deskripsi Dampak pada Harga Komoditas
Ketegangan Geopolitik Perang, konflik, atau ketidakstabilan politik Harga komoditas cenderung naik karena dianggap sebagai aset safe haven
Kebijakan Moneter Kenaikan suku bunga, pengetatan kebijakan moneter Harga komoditas cenderung turun karena dolar AS menguat
Permintaan dan Penawaran Peningkatan permintaan, penurunan penawaran Harga komoditas cenderung naik
Kondisi Cuaca Kekeringan, banjir, atau bencana alam Harga komoditas dapat naik atau turun tergantung pada dampaknya terhadap produksi komoditas

Dalam sepekan ini, terjadi penurunan harga pada beberapa komoditas utama seperti emas, batu bara, dan CPO. Faktor-faktor seperti meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan perkembangan situasi di pasar internasional berkontribusi pada penurunan harga tersebut. Penurunan harga komoditas ini memberikan dampak terhadap penerimaan SDA nonmig. Penurunan harga komoditas ini memberikan dampak terhadap penerimaan SDA nonmigas di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa harga komoditas dapat berfluktuasi dengan cepat dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan harga komoditas untuk mengambil keputusan yang tepat dalam aktivitas perdagangan mereka.

Dalam jangka pendek, prospek harga batu bara masih cenderung bearish karena penurunan daya tarik pembeli dan moderasi harga batu bara. Harga emas juga masih menghadapi tekanan negatif akibat penurunan permintaan dan lingkungan pasar yang mendukung aset berisiko. Sementara itu, harga CPO diperkirakan akan berlanjut mengalami penurunan karena peningkatan produksi minyak kelapa sawit.

 

[Sumber]

About Muhammad Hafizh Husain