Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / KOMODITAS LAINNYA / Beberapa Harga Komoditas Menguat per Maret 2024
Komoditas
Harga Komoditas Emas Kembali Menguat (Sumber gambar: unair.ac.id)

Beberapa Harga Komoditas Menguat per Maret 2024

Pendahuluan

Harga komoditas global menunjukkan pergerakan yang beragam pada 21 Maret 2024. Emas kembali menguat dan menembus level US$2.200 per troy ounce setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan. Sementara itu, harga batu bara ditutup melemah karena proyeksi peningkatan produksi di China. Di sisi lain, harga CPO menguat didukung oleh angka ekspor yang lebih baik dan ekspektasi pertumbuhan produksi yang lebih rendah.

Prospek komoditas ke depannya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, dan perkembangan geopolitik. Emas diperkirakan akan terus menguat jika The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya. Harga batu bara diprediksi akan tetap tertekan jika produksi di China terus meningkat. Harga CPO juga diperkirakan akan tetap berada pada level yang tinggi, didukung oleh permintaan yang kuat dan pasokan yang terbatas.

 

Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga

Komoditas Perubahan Harga
Emas Menguat 0,73% atau 15,89 poin ke US$2.202,28 per troy ounce
Batu Bara melemah -0,16% atau -0,20 poin ke level 124,90 per metrik ton.
CPO Menguat 41 poin menjadi 4.370 ringgit per metrik ton untuk kontrak Mei 2024

 

Faktor yang Mempengaruhi Naik atau Turunnya Komoditas

Faktor Fundamental

  • Permintaan dan penawaran: Harga komoditas sangat dipengaruhi oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Ketika permintaan melebihi penawaran, harga cenderung naik. Sebaliknya, ketika penawaran melebihi permintaan, harga cenderung turun.
  • Pertumbuhan ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang kuat biasanya meningkatkan permintaan komoditas, yang mengarah pada kenaikan harga.
  • Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti pajak, subsidi, dan peraturan, dapat memengaruhi biaya produksi dan ketersediaan komoditas, sehingga berdampak pada harga.
  • Bencana alam: Bencana alam, seperti banjir, kekeringan, dan gempa bumi, dapat mengganggu produksi dan distribusi komoditas, yang menyebabkan kenaikan harga.
  • Konflik geopolitik: Konflik geopolitik, seperti perang dan sanksi ekonomi, dapat mengganggu perdagangan dan pasokan komoditas, yang berdampak pada harga.

Faktor Teknis

  • Tren pasar: Analisis tren harga historis dapat membantu memprediksi pergerakan harga di masa depan.
  • Sentimen pasar: Sentimen pasar, seperti optimisme atau pesimisme, dapat memengaruhi permintaan dan penawaran komoditas, sehingga berdampak pada harga.
  • Spekulasi: Spekulasi oleh investor dan pedagang dapat menciptakan volatilitas harga komoditas.
  • Likuiditas pasar: Likuiditas pasar yang rendah dapat memperkuat pergerakan harga, karena sulit untuk membeli atau menjual komoditas dengan cepat.

Faktor Musiman

  • Pola musiman: Permintaan dan penawaran komoditas dapat bervariasi tergantung pada waktu dalam setahun. Misalnya, permintaan minyak biasanya meningkat selama musim dingin.

Faktor Lain

  • Biaya produksi: Biaya produksi, seperti biaya tenaga kerja, bahan baku, dan transportasi, dapat memengaruhi harga komoditas.
  • Nilai tukar mata uang: Nilai tukar mata uang dapat memengaruhi harga komoditas yang diperdagangkan secara internasional.
  • Teknologi: Kemajuan teknologi dapat memengaruhi biaya produksi dan ketersediaan komoditas, sehingga berdampak pada harga.
Komoditas Global

Harga Komoditas Global Menguat Disebabkan Beberapa Faktor (sumber gambar)

Kesimpulan

Pada Maret 2024, beberapa harga komoditas mengalami penguatan, yaitu emas, CPO, dan batu bara.

  • Harga emas menguat karena The Fed mempertahankan suku bunga acuannya.
  • Harga CPO menguat didukung oleh angka ekspor yang lebih baik dan ekspektasi pertumbuhan produksi yang lebih rendah.
  • Harga batu bara melemah karena proyeksi peningkatan produksi di China.

Prospek komoditas ke depannya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, dan perkembangan geopolitik. Emas diperkirakan akan terus menguat jika The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya. Harga batu bara diprediksi akan tetap tertekan jika produksi di China terus meningkat. Harga CPO juga diperkirakan akan tetap berada pada level yang tinggi, didukung oleh permintaan yang kuat dan pasokan yang terbatas.

About Muhammad Hafizh Husain