Home / BAHAN BAKAR / Harga Minyak Kembali Naik Menjelang Rilis Data Inflasi AS
informasi harga minyak dunia

Harga Minyak Kembali Naik Menjelang Rilis Data Inflasi AS

Harga minyak mentah dunia terus menunjukkan pergerakan yang dinamis. Pada awal perdagangan Selasa (14/5/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2024 terpantau menguat 0,09% atau 0,07 poin menjadi US$79,19 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Juli 2024 juga menguat 0,08% atau 0,07 poin ke US$83,43 per barel.

Faktor Penguatan Harga Minyak

Penguatan harga minyak ini terjadi di tengah beberapa faktor yang saling terkait. Salah satunya adalah rilis data prospek pasar OPEC yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Laporan analisis mendalam bulanan dari OPEC ini dijadwalkan dua minggu sebelum pertemuan anggota untuk membahas kebijakan selanjutnya.

Analis di Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar, memperkirakan OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan rencana produksi saat ini tidak berubah, sehingga melakukan pengurangan pasokan secara sukarela. Hal ini dapat memberikan sinyal positif bagi harga minyak.

Pengaruh Data Inflasi Amerika Serikat

Selain itu, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan juga menjadi faktor yang memengaruhi pergerakan harga minyak. Data harga produsen pada Selasa malam (14/5) waktu setempat, diikuti oleh data konsumen pada hari berikutnya, akan memberikan petunjuk apakah bank sentral Negeri Paman Sam memiliki kelonggaran untuk memangkas suku bunga pada akhir 2024.

Jika data inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan, hal ini dapat meningkatkan ekspektasi terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed. Kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak mentah.

Namun, perlu diketahui bahwa harga minyak mentah telah berada pada tren penurunan sejak bulan April 2024. Hal ini seiring dengan hilangnya premi risiko geopolitik yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah.

Meskipun demikian, harga minyak mentah masih tetap lebih tinggi hingga saat ini, lantaran OPEC dan sekutunya membatasi aliran minyak. Mereka juga diperkirakan akan memperpanjang pembatasan tersebut hingga paruh kedua tahun ini.

Dhar juga memperkirakan bahwa negara-negara maju akan memangkas suku bunganya. Harga brent juga diperkirakan rata-rata mencapai US$80 per barel pada kuartal III/2024 dan US$85 pada kuartal IV/2024.

Perkembangan situasi di pasar minyak mentah masih akan terus dipantau dalam beberapa hari ke depan. Rilis data prospek OPEC dan inflasi AS dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan harga.

[Sumber]

About Muhammad Hafizh Husain