Harga batu bara dalam perdagangan Rabu (22/11) harus berakhir melemah, dan ini sudah berlangusng selama dua hari yang terakhir ini.
Di perdagangan Rabu, dalam kabar terakhir harga batu bara yang dipakai untuk memasok bulan Januari 2018, dalam unggahan bursa komoditas Rotterdam, harus ditutup melemah sebesar 0,95% (0,85 poin) ke posisi US$88,20/metrik ton.
Mengingat di perdagangan sehari sebelumnya Selasa (21/11), dalam catatan harga batu bara untuk pasokan Januari 2018 juga mengalami penurunan 0,06% ke posisi 89,05.
Sangat berbanding terbalik dengan posisi batu hitam, hari ini harga minyak mentah asal Amerika Serikat (AS) mampu menguat menuju level tertingginya sejak dua tahun tarkhir. Usai adanya harapan perpanjangan kesepakatan dari pihak OPEC membuat harga minyak mentah asal AS ini kembali mengalami reli nya lagi.
Di akhir perdagangan hari Rabu, kabarnya harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) yang akan dipakai untuk pengiriman Januari mampu melonjak 2,1% (1,19 poin) ke level US$58,02 / barel, seperti yang sudah di rilis New York Mercantile Exchange, dan ini menjadi salah satu level tertinggi mulai 30 Juni 2015 lalu.
Sedangkan harga minyak jenis Brent yang dipakai untuk memasok bulan Januari juga mengalami kenaikan 0,75 poin menuju level US$63,32 / barel seusai data yang dirilis ICE Futures Europe exchange di London.
Sedang dalam data terbaru dari Energy Information Administration hari Rabu (22/11), saat ini persediaan minyak mentah asal AS mengalami penurunan 1,86 juta barel sejak minggu lalu. Namun data susulan dari American Petroleum Institute mampu merilis angka penurunan minyak sebesar 6,36 juta barel, sebelum data pertama dikemukakan ke media.
“Saat ini memang pasar minyak global sedang dalam masa memangkas angka produksinya, dan mengakibatkan adanya sentimen bullish,” ungkap dari Pavel Molchanov, di Raymond James, dan dirilis ulang pihak Bloomberg, Kamis (23/11).
WTI memang mengalami pelonjakan sebesar 6% bulan ditengah-tengah adanya upaya OPEC bersama negara rekannya karena mereka dipastikan akan sepakat didalam memperpanjang kesepakatan jumlah pasokan yang jauh lebih banyak dibandingkan bulan Maret kemarin, dan ini akan disepakati saat adanya KTT di Wina dalam pekan depan.