Kamis pagi (16/11) harga minyak AS masih dalam posisi tertekan dan ini memperpanjang kemrosotannya sejak dua minggu tarakhir ini. Hal ini disebabkan adanya keraguan pihak Rusia ke OPEC soal masa perpanjangan batasan produksi dalam pertemuan akhir bulan nanti.
Rabu malam, harga minyak WTI untuk pasokan bulan Desember kembali mengalami penurunan lagi ke posisi US$ 55,33/barel. Harga ini masih menjadi harga terendah mulai tanggal 2 November lalu. Jika ditotal semua volume yang diperdagangkan hanya sekitar 11% dan masih ada di tahapan terbawah selama 100 hari berjalan.
Sedangkan harga minyak Brent untuk pasokan bulan Januari 2018 juga melemah sebesar 34 sen atau sebesar US$ 61,87/barel. Hal ini disampaikan langsung pihak ICE yang kantornya berlokasi di London.
Harga minyak acuan asal AS juga turun 0,7% di perdagangan Rabu kemarin selepas pihak Rusia meragukan pihak OPEC akan memperpanjang langkah pemberantasa produksi sampai dengan akhir bulan ini.
“Mengenai wacana yang akan diputuskan pihak OPEC bersama anggota non-OPEC didalam bebapa minggu kedepan, kami sangat yakin jika mereka sama sekali tak akan memutuskan apapun didalam pertemuan.” ungkap Nick Holmes salah satu analis dari rilisan Bloomberg, Kamis (16/11) pagi.
Sampai saat ini memang OPEC belum memberikan pernyataan resmi jika mereka akan meyakinkan pihak Rusia didalam membahas masa perpanjangan produksi minyak mentah. Karena OPEC masih akan mempertimbangkan beberapa hal didalam memutuskan semuanya.
Dalam pernyataan resmi EIA, saat ini stok minyak mentah milik AS memang naik sebesar 1,85 juta barel didalam sepekan lalu. Dan soal nilai produksinya didalam sehari saja sudah meningkat sebesar 9,65 juta barel. Namun kenaikan ini masih dalam tingkatan kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.