Home / PERDAGANGAN / INDUSTRI & EKONOMI / Kerusakan Komoditas Pertanian Akibat Penanganan Logistik Mencapai 40%

Kerusakan Komoditas Pertanian Akibat Penanganan Logistik Mencapai 40%

Komoditas pertanian memiliki beragam tantangan, bukan hanya dalam masa produksi saja namun dalam masalah penanganan logistik juga turut mempengaruhi hasil komoditas. Tingkat kerusakan komoditas pertanian akibat salahnya penanganan logistik mencapai 40%. Hal tersebut tentu berimbas terhadap tingginya biaya logistik.

Penanganan logistik yang baik dan benar sangat penting dalam pengelolaan komoditas pertanian. Tingkat kerusakan komoditas pangan yang tinggi karena dari sifat komoditas tersebut yang mudah rusak atau perishable.

Supply Chain Indonesia (SCI) menyebutkan, tingkat kerusakan komoditas pertanian mencapai 30% – 40% sehingga sangat berpengaruh terhadap ketersediaan dan harga komoditas pertanian. Hal ini tentu membuat biaya logistik komoditas pertanian melambung tinggi terutama dalam proses pengangkutan, termasuk biaya akibat kerusakan komoditas.

Kerusakan yang terjadi pada komoditas pertanian bisa terjadi baik dalam penanganan saat panen pasca panen, penyimpanan disentra pertanian, di transportasi saat pendistribusian dan penyimpanan di sentra pemasaran

Oleh sebab itu, penanganan logistik komoditas pertanian harus dilakukan sesuai dengan karakteristik komodtas tersebut. Termasuk juga dengan menyiapkan sistem kelembagaan dan infrastruktur pendukung

Sering kali kita melihat hasil komoditas yang mengalami kerusakan terutama komoditas sayuran. Oleh sebab itu, penanganan komoditas perlu diperhatikan agar semua komoditas tidak mengalami kerusakan. Salah satu metode yang bisa dicoba untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan cold chain system yang harus diterapkan secara simultan, disemua rantai pasok komoditas tersebut, baik dari tingkat produksi, distribusi hingga pengecer.

Selain itu, kerusakan yang paling umum terjadi adalah dari rantai pasok terutama produk agro cukup tinggi. Sehingga terjadi penanganan yang buruk selama pengangkutan, hal tersebut yang membuat sebagian besar komoditas mengalami kerusakan

About Usman Simanjuntak