Menjelang Natal dan tahun baru masyarakat masih mengkhawatirkan lonjakan harga kebutuhan pokok. Sebab kini di beberapa daerah harga pangan sudah ada yang mengalami kenaikan. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah memberikan kepastian harga pangan tidak akan naik drastis pada natal dan tahun baru, walaupun permintaan sedang naik namun tidak akan lebih dari 5%. Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, kini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan asosiasi terkait ketersediaan barang sehingga harga pangan masih akan tetap stabil, ia juga masih terus memantau apa yang terjadi sehingga nanti akan disampaikan kepada Asosisasi sehingga permasalahan cepat diatasi.”pungkasnya”.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Menegaskan bahwa harga pangan di pasar seluruh Indonesia tidak akan mengalami lonjakan, hal tersebut karena ketersediaan barang hingga saat ini masih cukup dan bisa untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Selain itu ia juga mengatakan, Stok beras Bulog masih sangat aman dan akan cukup hingga bulan Mei 2017. Ia juga menamabhkan bahwa, saat terjadi pergerakan harga, pihaknya langsung mengundang distributornya sehingga tidak ada spekulasi. Selain itu Pemerintah akan menindak tegas bagi distributor atau pihak lainnya yang melakukan permainan harga. “ujarnya”. Namun Mendag juga mengakui bahwa kini, harga ayam ditingkat konsumen mengalami kenaikan, namun hal tersebut masih wajar dan masih dalam batasan toleransi.
Sebelumnya, Menurut Ikatan Pedagangan Pasar Indonesia (Ikappi), harga pangan di Indonesia sudah mengalami kenaikan rata rata 5% pada awal Desember 2016, dan ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu ia juga memprediksikan bahwa menjelang natal hingga akhir tahun akan mengalami lonjakan harga pangan sekitar 40% sampai 50%. Namun kini pihaknya berhadap kepada pemerintah bisa melakukan pemetaan produksi dan distribusi pangan sehingga bisa menekan lonjakan harga pangan.