Home / BAHAN BAKAR / MINYAK / Harga Minyak Meningkat Lantaran Pemotongan Produksi Kuwait

Harga Minyak Meningkat Lantaran Pemotongan Produksi Kuwait

Harga minyak di perdagangan Jumat, 16 Desember 2016 mengalami kenaikan usai Kuwait mengurangi produksi pada bulan Januari 2016 nanti, sebagai salah satu usaha mengurangi kelebihan dari pasokan global untuk meningkatkan harga dari minyak.

Seperti yang dilansir dari Reuters, harga minyak berjangka Brent International mengalami kenaikan 20 sen atau setara dengan 0,37% menuju US$54,22 / barel pada jam 01.14 GMT. Minak berjangka AS (Amerika Serikat), WTI (West Texas Intermediate) mengalami kenaikan 24 sen atau setara dengan 0,47% di level US$51.14 / barel.

Harga yang jauh lebih sedikit besar lantaran anggota dari OPEC, Kuwait telah memberitahukan terhadap para pelanggan jika mereka akan mengurangi pasokan pada Januari mendatang sebagai salah satu bagian dari usaha OPEC serta Produsen yang lain yang dikomenadoi oleh Rusia untuk dapat mengurangi jumlah produksi senilai 1,8 juta barel / hari. Hal tersebut akan mengurangi kelebihan pasokan minyak dunia yang telah berlangsung tidak kurang dari 2 tahun terakhir.

KPC (Kuwait Petroleum Corporation) mengungkapkan pengumuman itu sejalan dengan apa yang telah disepakati OPEC untuk mengurangi jumlah produksi. Adapun sejumlah pedagang beranggapan jika kenaikan harga pasar sebab KPC telah memotong pasokan lebih dari yang telah diprediksi sebelumnya.

“Kemarin harga mulai bisa kembali pulih, akan tetapi berita tentang Kuwait yang juga mengurangi jumlah produksi untuk pelanggan Eropa dan Amerika Serikat membuat harganya kembali meningkat.”ungkap ANZ Bank.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.