Informasi Komoditi Memberikan informasi seputar harga komoditas, ekspor impor
PT Pertamina (Persero) telah bersedia melakukan usaha patungan (Joint Venture) dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Kerjsama ini dibentuk agar bisa merealisasikan pembangunan pabrik calcined petroleum coke (CPC). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso.
Rencana tersebut sebutulnya sudah diumumkan sekitar 3 tahun yang lalu. saat ini pembangunan pabrik tersebut masih dalam tahap kajian dengan Inalum. rencana ini juga sekaligus menjadi ekspansi bisnis pertamina untuk memperluas pangsa pasarnya.
Pabrik bahan baku aluminum tersebut akan digunakan Inalum semua dan akan dibangun di Dumai. proyek tersebut bisa dimulai pada tahun 2018. sementara untuk masalah permodalan dan kepemilikan, akan ditangani Pertamina 75% sedangkan Inalum 25%.
Sebelumnya, Inalum dikabarkan sudah berencana untuk mengoperasikan pabrik produksi CPC dan pengolah alumina pada tahun 2019. Ekspansi bisnis dihulu ini akan membangun pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina serta memproduksi CPS. Sedang di sektor hilir berupa aluminium alloy.
Perusahaan berkeinginan untuk mengolah bauksit didalam negeri sambil memproduksi CPC.Pabrik pengolahan (smelter) alumina ini berkapasitas 1,5 juta ton per tahun. sementara nilai investasi Smelter alumina diperkirakan sekitar US$ 3 miliar, sedangkan untuk fasilitas produksi CPC dengan kapasitas 100.000 ton memakan dana sekitar US$ 30 juta.
