Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) memperkirakan, hingga akhir tahun ini peternak sapi hanya bisa memenuhi sebesar 17% dari total kebutuhan industri pengolah susu. Kebutuhan industri terhadap susu selama setahun mencapai 3.8 juta ton. Namun hingga akhir tahun ini, kebutuhan industri tidak bisa dicapai bahkan tidak sampai 20% seperti tahun sebelumnya. Hanya bisa memenuhi 17% atau setara dengan 600.000 ton, dan sisanya masih mengandalkan impor.
Pada tahun lalu, produksi susu dalam negeri mencapai 800.000 ton. Penurunan produksi susu ini akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah banyak para peternak sapi perah yang beralih profesi menjadi peternak sapi potong.
Banyaknya peternak sapi perah menjadi peternak sapi potong karena harga susu yang tidak naik. Saat ini harga susu di tingkat peternak masih berkisar Rp 4.000 hingga Rp 4.600 per liter. Jika harga ditingkat petani meningkat, tentu mereka juga akan beternak sapi perah dan tentu produksi susu akan meningkat.
Produktifitas sapi perah hanya sekitar 10 liter per ekor. Saat ini sudah banyak peternak sapi perah yang memotong sapinya jika satu ekor sapi hanya bisa memproduksi 5 liter.
Diharapkan pemerintah lebih memperhatikan masalah harga susu di tingkat petani. Sebab setiap tahun produksi susu nasional terus mengalami penurunan dan semakin bergantung terhadap impor. Sebab jika tidak diperhatikan, industri ternak sapi perah akan semakin terpuruk.