Home / PERDAGANGAN / ANALISA & INVESTASI / Rupiah Stagnan Sebab Mulai Meningkatnya US Dolar

Rupiah Stagnan Sebab Mulai Meningkatnya US Dolar

Pergerakan rupiah di akhir petang lalu masih tertahan seiring dengan meningkatnya dolar AS (US Dolar) yang ada di pasar Asia. Mata uang dari Indonesia pada indeks Bloomberg, Selasa, 7 Maret 2017 berkesudahan dengan stagnan pada level Rp. 13.350 per US Dolar.

Pagi ini, rupiah diawali dengan sedikit peningkatan 5 poin atau 0,04% pada Rp. 13.345 / US Dolar. Selama, Selasa, rupiah diperjual belikan pada kisaran antara Rp. 13.340 hingga Rp. 13.355 / US Dolar.

Sedangkan data dari Yahoo Finance, rupiah di hari Selasa berakhir dengan kenaikan 0,02% atau 3 poin menuju Rp. 13.343 / US Dolar. Di awal perdagangan, mata uang Indonesia ini diawali dengan sedikit kenaikan 2 poin atau 0,01% menuju level Rp. 13.344 / US Dolar. Dan selama hari itu, rupiah bergerak pada kisaran Rp. 13.332 hingga Rp. 13.350 / US Dolar.

Data dari SINDOnews dari Limas, Rupiah berakhir dengan penurunan 19 poin menuju Rp. 13.365 / US Dolar. Pagi ini, rupiah diawali pada level Rp. 13.346 / US Dolar.

Peningkatan terbatas rupiah ini seiring dengan mulai meningkatnya US Dolar. Seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa, 7 Maret 2017, indeks US Dolar mengalami peningkatan seiring dengan adanya harapan besar pada peningkatan suku bunga oleh The Fed di minggu depan.

Kurs Referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar) BI (Bank Indonesia), rupiah dipatok dengan Rp. 13.350 / US Dolar, atau menurun 14 poin jika dibandingkan dengan posisi sebelumnya yakni pada Rp. 13.364 / US Dolar.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.