Informasi Komoditi Memberikan informasi seputar harga komoditas, ekspor impor
Pasar Asia perlahan meningkat pada Senin, yang mendorong bahwa Wall Street sudah bisa mengatasi laporan pekerjan yang mengecewakan di AS, meski terdapat risiko menanti di depan mata agar para investor tetap waspada.
Secara krusial, pimpinan baru Federal Reserve, Jannet Yellen, menyampaikan testimoni pertamanya kepada pemerintah pada Selasa dan keada Senat pada Kamis, dan pasar akan mengharapkan nasehat bahwa kebijakan akan terus berubah dalam waktu yang lama mendatang.
Nikkei Jepang merangkak naik satu persen pada Senin menyentuh 14,650, bergerak dari pencapaian minggu lalu yaitu 13,995.
Indeks terbesar MSCI menunjukkan saham negara-negara di Asia Pasifik diluar jepang bergerak naik hingga 0.2 persen, sedangkan saham Australia bertambah 0.7 persen.
Pasar mengambil sinyalnya dari Wall Street dimana Dow ditutup naik 1.06 pada Jumat dan S&P 500 naik 1.33 persen. FTSEurofirs 300 juga mengalami kenaikan 0.75 persen.
Saham jepang terpantau nyaman dalam menguatkan Yen terhadap dolar mendorong hingga 102.45 tetapi melawan sekitar 102.60. Dolar juga meningkat terhadap Euro pada 1.3620 dolar AS, berbanding 1.3635 dolar AS Jumat malam.
Stok keduannya dan dolar telah beranjak dari kelemahan ketika laporan daftar gaji AS menunjukkan peningkatan hanya 113,000 di Januari.
Namun, pelemahannya terbatas dengan survei sekelompok orang yang sangat terpercaya dimana ada lompatan tajam pada jumlah orang yang bekerja dan mendorong angka pengangguran turun menjadi 6.6 persen.
Dalam komoditi, harga minyak menambah pendapatan terbarunya menyusul cuaca dingin di AS yang menyebabkan beralih pada stok bahan bakar pemanas.
Harga minyak di AS naik 27 sen menjadi 100.14 dolar AS per barel, mencapai angka tertinggi dalam enam minggu, sedangkan harga minyak Brent tetap di angka 109.55 per barel.
Spot Gold juga stagnan di 1,265.55 per ons, tetapi menghadapi kenaikan cukup tinggi dari 1,273 dolar AS menjadi 1,278 dolar AS.
