Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / Surplus Beras, Justru Impor

Surplus Beras, Justru Impor

Pengamat Pertanian Agribisnis dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Ir Leta Rafael Levis, M. Rur. Mnt, telah mengemukakan kebijakan impor beras yang dilaksanakan Nusa Tenggara Timur pada saat terjadi surplus beras pada beberapa daerah di kawasan ini.

“Saya terus mempertayakan terkait kebijakan itu, sebab dalam pekan kemarin Presiden Joko Widodo sudah menyebutkan stock beras yang umumnya dalam tiga bulan pertama awal tahun masih begitu rendah, sekarang ini stock masih melimpah serta masih bisa untuk terus semakin bertambah sebab panen raya masih terus berlanjut, ” tuturnya terhadap Antara di Kupang, Sabtu.

Dari Ketua Penyuluh Pertanian Negeri di NTT tersebutmenyebutkan hal semacam itu berkaitan kebijakan NTT impor 85 % ton beras dari Jawa Timur serta Sulawesi Selatan, sementara itu sebagian besar kabupaten di wilayah setempat surplus beras.

Meskipun di berbagai kabupaten di NTT surplus beras, akan tetapi keseluruhannya NTT masih kekurangan beras. kekurangan beras NTT pada daerah lain begitu tinggi.

Dalam pertemuan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Propinsi NTT di Kupang Kamis (6/4), Gubernur Frans Lebu Raya mengaku, NTT masih bergantung pada wilayah lain.

“Untuk saat ini beras dipasok datang dari  Sulawesi Selatan meraih 62, 3 %. Sedang persediaan dari Jawa Timur meraih 23, 8 %, ” tuturnya.

About Wida Yodik

Kontributor komoditi.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.