Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / TERNAK / Implementasi Angkutan Khusus Ternak Terkendala Anggaran

Implementasi Angkutan Khusus Ternak Terkendala Anggaran

angkutanternakAngkutan khusus ternak berupa kapal modifikasi yang rencananya bisa dioperasikan Desember 2013 lalu, hingga kini belum terealisasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Bobby R Mamahit menjelaskan, hal itu lantaran anggaran untuk renovasi kapal KM Papua Tiga dan KM Daraki Nusa belum cair.

“Tahun lalu gagal karena keluarnya (anggaran) molor. Kalau uangnya terlambat (cair), ya resiko (mundur),” ujar Bobby kepada Kompas.com, Sabtu (4/1/2014).

Sedianya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menganggarkan Rp 30 miliar guna memodifikasi dua kapal berukuran 750 deadweight tonnage (DWT). Kedua kapal bisa mengangkut sapi dan kerbau sebanyak 300-400 ekor.

Pengadaan kapal ternak ini bertujuan untuk menjaga konsep 5freedom animal welfare. Pengangkutan yang baik akan menjaga bobot ternak tidak berkurang. Kapal-kapal tersebut akan beroperasi dari dan ke sentra penghasil ternak seperti NTT, NTB, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Bobby pernah mengatakan, anggaran untuk modifikasi khusus kapal ternak rencananya menggunakan sisa dana dari subsidi pengoperasian angkutan laut perintis. Namun, ketika dikonfirmasi ulang, ia menuturkan tidak ada sisa dana dari subsidi pengoperasian angkutan laut perintis di 2013.

Penyerapan anggaran Direktorat Perhubungan Laut tahun 2013 sebesar 84 persen, dan sisanya sudah dikembalikan ke kas negara. Oleh karena itu, modifikasi 2 kapal ternak berusia lebih dari 10 tahun itu, dianggarkan kembali dalam APBN 2014. “Kapal ini nanti akan beroperasi pertengahan tahun ini,” tukasnya.

About Usman Simanjuntak