Perdagangan Asia, Harga Minyak Mentah Kembali Turun

Pada perdagangan disesi Asia hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan di ikuti oleh kenaikan stok minyak mentah AS dan prediksi OPEC yang memperkirakan akan lebih banyak menghasilkan minyak mentah pada bulan November lalu seperti yang sudah diprediksi sebelumnya hal ini berpeluang untuk dilakukannya pemangkasan produksi minyak. Hara minyak mentah berjangka AS West Texas  Intermediate (WTI)  harus turun 58 sen, atau 1,09%, ke  52,40 USD per barel. Sementara itu harga minyak mentah berjangka Brent turun juga sekitar 52 Sen atau 0.93% pada 55.20 USD Perbarel. Diprediksi penurunan ini masih terus berlanjut mengingat isu kenaikan suku bunga acuan The Fed pada bulan ini.

Para produsen minyak mengatakan bahwa penurunan ini karena adanya laporan mengejutkan dari kenaikan persediaan minyak mentah AS. Selain itu pelaku pasar juga lebih fokus terhadap kenaikan suku bunga AS yang diprediksi akan kembali mengangkat dolla dan bahan impor yang ditransaksikan dengan dollar akan jauh lebih tinggi bagi negara yang menggunakan mata uang sendiri. selain itu Momentum dipasar minyak terus berkurang, minyak Brent dan WTI jauh lebih rendah sejak semalam mengingat laporan persediaan minyak mentah AS mingguan yang mengalami peningkaan 4.7 juta barel.

Selain itu menurut laporan dari Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa produsen minyak Anggota OPEC Timur Tengah sedang memompa sekitar 34.200.000 barel minyak mentah perhari. Dan pada bulan November mencapai 500.000 Barel perhari dan jauh diatas prediksi OPEC. Jika data tersebut terbukti ini akan berdampak terhadap negara pengekspor minyak OPEC dan produsen Non OPEC Seperti Rusia, yang akan memangkas hingga 1.8 juta barel perhari. Namun  Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 51,90 USD Perbarel  dan 51,40 USD Perbarel.