Informasi Komoditi Memberikan informasi seputar harga komoditas, ekspor impor
Pada perdagangan kemarin, Senin (2/10) harga minyak global ditutup anjlok. Adanya informasi kenaikan produksi minyak global mendinginkan harga komoditas energy. Sebelumnya, harga minyak sempat menaik sebelum akhirnya harus melemah kembali karena sentiment geopolitik.
Seperti yang dikutip CNBC, Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk periode pengiriman November di Nymex Amerika Serikat (AS) ditutup melemah turun 2.1% menjadi US$ 50,58 per barel. Sementara itu perdagangan di Asia , harga minyak terpantau turun tipis ke US$ 50,52 perbarel.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan global harus turun 1.5% ke level US$ 55.94 per barel. Padahal pada sebelumnya di kuartal ketiga lalu, minyak membukukan kenaikan terbesar sejak 2004.
Berdasarkan survey yang dilakukan Reuters menunjukan, produksi minyak dari Negara Anggota OPEC mengalami kenaikan pada September lalu, lalu dipimpin kenaikan produksi di Irak dan Libya. Hal ini menjadi pemicu kekhawatiran kelebihan suplai dipasar global.
Ditambah lagi dengan perusahaan pengeboran minyak di AS yang sudah menambah RIG untuk pertama kalinya seelah tujuh pekan. Berdasarkan data Badan Energi Amerika jumlah rig yang beroperasi per 29 September sudah ditambah enam unit menjadi total 750 rig.
Perusahaan menambah RIG untuk pertama kalinya, sehingga bisa memberikan sentiment. Hal ini juga menjadi perjuangan untuk Brent bisa bergerak diatas US$ 60.
