Senin pagi (20/11) arga minyak mentah mampu menghangat, ini sebagai dampak tak inginnya semua pedagang didalam mengisi posisi baru mereka sebelum adanya rapat kerja OPEC dalam akhir bulan nanti.
Didalam kabar Senin pagi ini, minyak WTI dibuka dengan harga menanjak di kisaran 0,13 naik sebesar 0,23% ke posisi US$ 56,68/barel. Harga penutupan di hari Jumat lalu harga minyak bumi WTI ditutup dengan penguatan sebesar 2,56% ke posisi US$ 56,55/barel.
Diwaktu sama harga minyak Brent untuk emngisi pasokan bulan Januari 2018 turun sebesar 0,13% (0,08 poin) ke posisi US$ 62,64/barel. Usai dipenutupan pekan lalu harga dalam posisi memanas 2,22% ke posisi US$ 62,72/barel.
Routers mengungkapkan jika semua pedagang memang saat ini menginginkan tak merubah posisi mereka akan adanya ketidakstabilan harga keputusan apa mereka akan mengadakan pengurangan produksi atau melanjutkannya didalam menopang harga pasaran.
Di tanggal 31 November ini OPEC dan semua produsen non-OPEC akan bertemu didalam membahas harga minyak mentah dunia. Dan Rusia saat ini juga mengambil sikap menahan semua angka produksi didalam usaha mereka mengakhiri banyaknya pasokan. Karena kesepakatan awal memang akan berakhir di bulan Maret 2018 nanti.
Banyak negara yang menginginkan kalau OPEC akan menyetujui semua pemotongan usai penyimpanan minyak kini masih tergolong besar, usai banyak negara yang tengah berusaha mengurangi angka produksi mereka setelah harga sama sekali tidak stabil didalam beberapa minggu terakhir ini.
Meski keadaan ini masih belum ada keputusan yang pasti, Bank ANZ mengunggah katerangan jika semua investor akan masih mengupayakan langkah waspada ke semua pemberitaan media akan adanya langkah OPEC didalam mengurangi angka produksi minyak mentah diwilayah-wilayah mereka.