Home / KOMODITAS PERDAGANGAN / TERNAK / Pembelian lahan ternak sapi di Australia tergantung SBY

Pembelian lahan ternak sapi di Australia tergantung SBY

ternakPT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menunggu keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri BUMN Dahlan Iskan atas proses pengelolaan lahan peternakan sapi di Australia. Sebab, sejak kasus penyadapan Presiden SBY dan sejumlah pejabat lainnya disadap Australia, kelanjutan pengembangan usaha sapi perah di negara Kanguru itu belum jelas.

“Ya itu tergantung keputusan presiden dengan pihak sana,” ujar Dirut PT. RNI, Ismed Hasan Putro di Jakarta, Jumat (6/12).

Menteri BUMN, Dahlan Iskan menegaskan, akuisisi lahan peternakan sapi terus berjalan. Menurutnya, persoalan bisnis tidak ada kaitannya dengan memanasnya hubungan bilateral pemerintahan Indonesia-Australia. Keputusan politis SBY-Australia tidak menyangkut kelanjutan proyek ini.

“Masih proses negosiasi, ini bisnis tidak ada kaitannya dengan politik,” kata Dahlan.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro mengaku menghentikan sementara proses negosiasi akuisisi peternakan sapi di Australia. Saat ini proses tersebut telah mencapai tahap penentuan perusahaan peternakan sapi di wilayah Utara Australia.

Menurut Ismed, penghentian proses negosiasi tersebut menyusul ketegangan yang terjadi antara Indonesia dan Australia akibat penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap pemerintah Indonesia.

“Nego kita sudah sampai pada tingkat penentuan perusahaan yang kita pilih di salah satu lokasi di Northern Territory Australia. Luas lahannya 25.000 hektar. Sapinya 10.000-an. RNI memutuskan menghentikan semua proses negosiasi terkait ekspansi dan juga investasi bisnis sapi di Australia, sambil menunggu suasana menjadi kondusif,” kata Ismed di Kantor Pusat RNI, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/11).

About Usman Simanjuntak