Harga minyak mentah mixed, dari WTI menguat sesudah laporan pemerintah AS yang menunjukkan stock minyak mentah turun untuk minggu ketiga berturut-turut dikarenakan permintaan kilang melonjak.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik 0, 06 poin ke level US$49, 62 per barel di New York Mercantile Exchange. Disamping itu, minyak Brent untuk pengiriman Juni turun 0, 28 poin di 0, 5% ke posisi US$51, 82 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasiskan di London.
Berdasar pada data Badan Adinistrasi Energi AS, stock minyak mentah turun 3, 64 juta barel jadi 528, 7 juta barel minggu lantas. Penurunan ini lebih dalam di banding perkiraan analis yang disurvei Bloomberg sebesar 1, 75 juta barel.
Seperti dilansir Bloomberg, turunnya cadangan minyak AS ini dikarenakan kilang-kilang minyak mengolah semakin banyak minyak mentah untuk menghadapi kenaikan keinginan bensin.
” Laporan ini sudah kami tunggu, “ tegas Matt Sallee dari Tortoise Capital Advisors, seperti dilansir Bloomberg.
” Penurunan cadangan minyak ini begitu mengesankan dikarenakan impor juga bertambah sebagaimana mestinya. Kilang-kilang sudah lakukan upgrade sekarang ini mengolah lebih banyak minyak dari pada sebelumnya, “ lanjutnya.
Reli minyak tergelincir minggu lalu di dalam kecemasan meningkatnya output AS yang menyeimbangi usaha Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) serta sekutu-sekutunya untuk memangkas supply global.