Informasi Komoditi Memberikan informasi seputar harga komoditas, ekspor impor
Di rilisan perdagangan sebelumnya, usai adanya aksi beli sebelum adanya rilisan data persediaan minyak mentah AS dan juga batasan kenaikan akan semua pasokan minyak OPEC membuat harga minyak kembali membaik Rabu (22/11) pagi ini.
Dengan ini maka membuat harga minyak WTI (West Texas Intermediate) kontrak Desember dalam rilisan bursa New York Mercantile Exchange mampu ditutup dengan penguatan sebesar $0,67 (1,19%) ke posisi $57,09 / barel. Dan minyak Brent untuk pasokan Januari dalam rilisan pasar ICE Futures London juga mampu menguat sebesar $0,51 (0,82%) ke posisi $62,73 / barel.
Dukungan Rusia atas kebijakan langkah Arab Saudi didalam mempertimbangkan masa depan waktu pemangkasan produksi minyak sebesar 1,8 juta bph memang mempengaruhi naiknya harga minyak hari ini. Kala sebelumnya memang batasan itu akan berakhir di kuartal awal 2018 bulan Maret 2018 akan berlanjut sampai akhir tahun 2018 depan.
Dalam unggahan konsultan minyak asal FGE, mereka sangat kuatir jika harga minyak hanya akan ada di posisi $65 sampai $75 / barel dan akan berdampak ke produksi minyak serpih AS sampai akhir 2018. Di tahun 2019 nanti angka produksi dipastikan akan naik sebesar 1,1 juta bph sampai dengan 1,5 juta bph.
Jika sesudah tahun 2018, dan setelah masuk tahun 2019, kalau tak ada komitmen pembatasan pasokan kembali, maka OPEC setidaknya masih memiliki cadangan produksi minyak sebesar 1,5 juta bph, dan Rusia bersama Kazakhstan akan melakukan elaborasi minyak sekitar 500 ribu bph. Dengan ini pasokan minyak global masih saja mengalami pembekakan.
Tadi pagi pihak API mengunggah laporan, jika pasokan minyak mentah AS akan mengalami penurunan sekitar 6,356 juta barel. Dan persediaan bahan bakar akan naik 737 ribu barel sedangkan persediaan minyak bakar dan bahan bakar solar akan turun sebesar 1,164 juta barel.
