Angka permintaan batubara yang selama ini memang di dominasi negara Uni Eropa dan juga Amerika Serikat, berhasil mendongkrak harga batubara. Di hari Senin (31/7/17), harga batubara kontrak yang sudah dikeluarkan ICE Future Europe untuk pengiriman bulan September 2017 mampu melesat sebesar 5,57% (dikisaran US$ 89 per metrik ton).
Ini salah satu harga tertinggi batubara yang mana terakhir bisa ada di level itu pada bulan Januari 2014. Di kurun sepekan saja harga batubara meningkat tajam 7,94%.
Soal naiknya harga Batubara tak lain yakni adanya campur tangan dari pihak Uni Eropa. Angka permintaan batubara yang beberapa waktu lalu didominasi Jerman dan Italia sebagai akibat peningkatan suplai listrik disana. Apalagi, wilayah-wilayah Eropa saat ini juga tengah dilanda gelombang panas.
Bukan hanya soal itu saja, Uni Eropa juga akan merencanakan memperpanjang pemakaian batubara dalam peroperasian pembangkit listrik. Memang sempat terdengar kabar, kalau negara-negara di kawasan Eropa akan memangkas penggunaan batubara kemudian menggantikannya ke energi terbarukan.
Deddy Yusuf Siregar selaku Research & Analyst Asia Tradepoint Future memberikan keterangan, kenaikan permintaan kini juga datang dari negara-negara kawasan Asia, semisal Filipina, Jepang dan Indonesia. Apalagi, rencana China dalam membatasi produksi batubara juga akan membuat harga Batubara semakin melonjak.