Rabu (8/11/11) harga minyak mentah dunia masih mengalami penurunan. Selepas adanya laporan industri yang terbilang mengecewakan, dan ini mempengaruhi semua stok bensin dan minyak mentah dunia.
Minyak WTI (west texas intermediate) yang akan dipakai untuk mengisi stok bulan Desember hanya bisa diperdagangkan dengan harga US$56,94 usai New York Mercantile Exchange menetapkan harga US$57,29/barel nya. Dengan ini maka total volume yang bisa diperdagangkan hanya sebesar 12% selama 100 hari ini.
Dalam kabar lain, minyak Brent yang dipakai untuk memasok pengiriman bulan Januari harus tergelincir sebesar 58 sen menuju level US$63,69/barel. Harga ini sesuai dengan rilisan terbaru dari ICE Futures Europe Exchange yang basisnya ada di London.
American Petroleum Institute juga mengungkapkan kalau minyak WTI akan berkemungkinan mengalami kemerosotan kembali dibeberapa hari kedepan. Usai persediaan minyak mentah mengamai penurunan sebesar 1,56 juta barel dalam minggu kemarin.
Beberapa analis juga mengatakan kalau akan ada penurunan cadangan minyak dan cadangan bensin, Rabu ini. Usai cadangan minyak saja sehari sebelumnya sudah turun berkisar 2,45 juta barel.
“Mungkin kabar ini belum falid namun kami memperkirakan kalau cadangan minyak mentah dan bensin saat ini memang tengah mengalami penurunan drasti selama sepekan.” ungkap Kyle Cooper, dalam kutipan Bloomberg.
Selasa kemarin saja harga perdagangan minyak memang dalam penurunan lebih rendah akan akibat jenuhnya daya beli pasaran, meskipun daya beli produksi minyak shale saat ini mengalami peningkatan.
OPEC dalam unggahan ke World Oil Outlook di Selasa kemarin, mengungkapkan kalau produksi shale diprediksi akan mengalami pelonjakan sebesar 7,5 juta barel di tahun 2021, dengan ini peningkatan pelonjakan akan tembus 56% dari permintaan sebelum-sebelumnya.
Disaat yang sama, EIA menyatakan kalau produksi minyak mentah akan mencapai 9,95 juta barel/hari di tahun depan.